Pada suatu hari "A" berkenalan dengan seorang wanita di sebuah acara invitasi bola basket sebuah sekolah. Wanita itu berinisial "M", setelah perkenalan itu, si "A" mulai dekat dengan sang wanita. Setelah lama kenal, ternyata "M" adalah saudara dari adik kelas "A".
Waktu terus berlalu. "A" semakin dekat dengan "M". Rupanya si "A" sudah terlanjur cinta pada "M". Memang benar, si "A" sudah jatuh cinta pada saat pertama bertemu. Si "A" sudah berkali-kali menyatakan cintanya pada sang wanita. Tapi, sang wanita lebih nyaman berteman dengan si "A". Setahun berlalu. Tak dinyana, sang wanita tiba-tiba berpacaran dengan salah seorang sahabat si "A". Akan tetapi tak seorang pun tahu tentang hubungan mereka. Si "A" saja baru mengetahui setelah 5bulan hubungan mereka berjalan. Setelah "A" tahu mereka putus. Mereka putus dikarenakan si "AM" (sahabat "A") selingkuh dengan teman'y sendiri.
Meskipun sejauh ini sang wanita telah membohongi si "A" tapi si "A" tetap mau berteman dengan sang wanita. Karena si "A" menerima sang wanita apa adanya asal kebohongan itu tidak diulangi lagi. Si "A" telah berikan semua yang ia punya hanya untuk melihat sang wanita bahagia.
Meskipun dekat dengan si "A", sang wanita juga dekat dengan sahabat si "A"yang lain yakni, si "B".
Si "B" adalah sahabat yang paling berarti buat si "A". Karena apa? Si "B" selalu ada saat "A" butuh seorang. malah "B" yang merubah "A" menjadi seperti sekarang ini.
"A" dan "B" dekat dengan "M" tapi ternyata "M" menyimpan rasa untuk "B".Mereka kemudian menjalani hubungan tanpa status karena, "B" sudah mempunyai pacar yang selama ini ia cintai.
Singkat cerita,entah karena masalah apa. "B" dan "M" tak lagi seperti dulu. Akhirnya, mereka berjauhan.
Dan di suatu siang, ada angin apa. "M" mau menerima cinta "A". Tapi, hubungan itu tak berlangsung lama. Cuma bertahan seminggu. Karena "M" masi ingin bersama dengan "B" meskipun "B" sudah mempunyai idaman hati.
Mereka kembali menjalani HTS. Entah "A" harus merasakan rasa yang seperti apa? Senang ataukah sedih?
"A" juga senang melihat "M" senang. Jika memang itu yang dirasakan "M". Mau bagaimana lagi? "A" tetap menerima apa adanya asal "M" bahagia. Suatu hari mereka jalan bertiga, "A" tetap tersenyum meski "B" dan "M" bermesraan di depan mata si "A".
Meski telah 2tahun menuggu cinta dari sang wanita, bagaimanapun juga "A" harus merelakan si "M" dan belajar untuk melupakan "M".
Ini adalah kisah nyata yang aku alami. Semoga tak terjadi pada kalian. Cukup aku yang merasakan.
Meski harus aku pendam dalam-dalam rasa ku ini. :)